LATARBELAKANG
Pada era globalisasi seperti sekarang ini serta seiring
perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat
mempengaruhi minat para konsumen untuk membeli prodak yang beredar di pasaran
oleh karena itu para produsen saling berlomba untuk meningkatkan mutu dan daya
jual prodak mereka masing – masing. Sikap para konsumen serta motivasi para
konsumen untuk membeli sangat di perhatikan sekali oleh para produsen
Motivasi adalah dorongan dalam diri individu yang memaksa mereka
untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri
muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang
seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.
MACAM MACAM MOTIVASI
Motivasi Positif :
Kebutuhan (needs), keinginan (wants) atau hasrat
Motivasi Negatif :
Ketakutan (fears), dan keengganan (aversion)
Keduanya
mempunyai fungsi yang sama dalam mendorong dan mempertahankan prilaku manusia.
Maka orang menyebut keduanya : needs, wants, dan desires.
Dibedakan
pula antara :
• motif
rasional : manusia berprilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan
alternative dan memilih alternative yang memiliki paling banyak kegunaan. Dalam
konteks pemasaran, konsumen memilih produk tujuan berdasarkan criteria yang
objektif seperti ukuran , harga, berat, dan sebagainya.
• Motif
emosional : pemilihan tujuan berdasarkan criteria yang subyektif dan bersifat
pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan maupun status. Hal ini
berhubungan dengan kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.
Semua prilaku individu yang
didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran.
Pemilihan sasaran , bagi setiap individu berbeda satu sama lain, tergantung beberapa hal yakni,
1. Pengalaman pribadi
2. Kemampuan fisik
3. Norma dan nilai yang berlaku
4. Kemudahan mencapai sasaran
Dan dalam prakteknya, terdapat
keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya
pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, sebanding dengan
kesadarannya akan “kebutuhan”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan
dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.
Dinamika
Alami Motivasi
• ü
Kebutuhan tidak pernah menghasilkan kepuasan secara utuh atau sepenuhnya.
• ü
Kebutuhan baru muncul seperti kebutuhan lama adalah merupakan sebuah kepuasaa.
• ü
Orang akan mencapai sebuah sasaran yang baru dengan merancang dan menyasar
tujuan yang lebih tinggi.
KASUS
Merokok jadi
pelarian dari tugas berat atau tak menyenangkan, nyaris seperti anak kecil yang
suka melamun karena kebanyakan dijejali tugas-tugas PR. Merokok juga merupakan
hadiah pada diri sendiri, akan lebih menyenangkan kalau sering dilakukan.
Merokok di awal hari mengantisipasi anugerah yang bakal datang, sementara
merokok di malam hari menutup hari yang panjang.
Rokok adalah jejak waktu
modern yang menandai berjalannya waktu, baik di rumah maupun di kantor. Bisa
juga untuk meredam ketidaksabaran, merokok membuat waktu berlari lebih cepat
dan itulah mengapa orang merokok saat menunggu di stasiun, saat seorang suami
menunggu istrinya melahirkan atau seseorang membunuh waktu di balik kerangkeng
di penjara.
Merokok memberi kenikmatan oral sensual. Rokok juga bisa berfungsi
sosial sebagai teman, juga menjadi sarana percakapan dengan diri sendiri. Rokok
menegaskan kepribadian sambil menunjukkan hubungan dekat dengan sesama perokok.
Kotak rokok, misalnya, menunjukkan jarak dan individualitas. Banyak perokok
suka mengamati gulungan asap rokoknya yang kadang membentuk pola-pola di udara,
membawa serta rasa cemas dan kekecewaan mereka….
Itulah kutipan contoh hasil penelitian motivasi konsumen di
balik perilaku merokok. Motivasi di balik perilaku manusia awalnya lebih
dipahami sebagai insting dan dorongan dari dalam, yang pada dasarnya merupakan
proses fisiologis yang ada sejak bayi. Keinginan ini lebih merupakan “drive”
yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang dipicu rasa lapar, haus,
perlindungan dan dorongan seksual. Motivasi ini pada dasarnya bersifat negatif
dan diperlukan agar bisa bertahan dari bahaya atau keadaan yang tak
menguntungkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar