RESUME STRATEGI PENETAPAN HARGA
Harga adalah salah
satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya
menghasilkan biaya. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan
perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebagai produk
yang dirancang dan dipasarkan dengan baik, dapat menentukan premium harga dan
mendapatkan laba besar.
MEMAHAMI PENETAPAN HARGA
Penetapan harga adalah Menetapkan harga suatu
barang. Apabila nilai harga barang itu terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang dapat diperoleh oleh penjual. Penentuan harga juga memiliki
beberapa tujuan dan pendekatan dalam penentuan harga, pendekatan tersebut ada 3
macam. Yaitu : pendekatan supply dan demand, pendekatan yang berorientasi ke
biaya, dan pendekatan pasar. Selain itu penentuan harga juga memiliki
strategi-strategi tertentu.
Perusahaan menangani
penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil, harga
biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran atau
penjualan. Pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga ditangani oleh
manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini, manajemen puncak juga menetapkan
tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta sering memberikan persetujuan
atas usulan harga dari tingkat manajemen di bawahnya.
MENETAPKAN HARGA
Suatu perusahaan
harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika mengembangkan produk baru,
ketika memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah
geografis yang baru, dan ketika mengikuti lelang untuk kerja kontrak baru.
Perusahaan harus
mempertimbangkan banyak factor dalam menentukan kebijakan penetapan harganya.
Ada 6
Langkah Untuk Menetapkan Harga
1.
Memilih
Tujuan Penetapan Harga
Pertama-tama
perusahaan harus memutuskan apa yang ingin dicapainya dengan penawaran produk
tertentu. Jika perusahaan telah memilih pasar sasaran dan penentuan posisi
pasarnya dengan cermat,maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga akan cukup jelas.
Semakin
jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Perusahaan dapat
mengejar salah satu dari enam tujuan utama melalui penetapan harganya:
kelangsungan hidup (survival), laba sekarang maksimum (maximum current
profit),pendapatan sekarang maksimum (maximum current revenue), pertumbuhan
penjualan maksimum (maximum sales growth),skimming pasar maksimum (maximum
market skimming), atau kepemimpinan kualitas-produk (product-quality
leadership).
a) Kelangsungan
Hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai
tujuan utamanya jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan ketat, atau
keinginan konsumen yang berubah-ubah.
b) Laba
Sekarang Maksimum
Perusahaan mencoba untuk menetapkan harga yang akan
memaksimalkan laba sekarang. Mereka memperkirakan permintaan dan biaya yang
berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan memilih harga yang akan
menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau pengembalian investasi yang
maksimum.
c) Pendapatan
Sekarang Maksimum
Perusahaan menetapkan harga yang akan memaksimalkan
pendapatan penjualan. Maksimisasi pendapatan hanya membutuhkan perkiraan fungsi
permintaan.
d) Pertumbuhan
Penjualan Maksimum
Perusahaan menetapkan penetapan harga penetrasi harga.
e) Skimming
Pasar Maksimum
Perusahaan menetapkan penetapan harga tinggi
f) Kepemimpinan
Kualitas Produk
Perusahaan mengarahkan untuk menjadi pemimpin dalam
penetapan harga produk di pasaran.
2.
Menentukan
Permintaan
Setiap
harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dalam kasus biasa, permintaan dan harga berbanding terbalik: makin tinggi
harganya, makin rendah permintaanya.
·
Kepekaan Harga
Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan adalah
memahami apa saja yang mempengaruhi kepekaan harga. Umumnya, pelanggan paling
peka terhadap harga untuk produk yang berharga tinggi atau sering di beli. Mereka
kurang peka untuk harga yang berharga rendah.
·
Memperkirakan Kurva Permintaan
Sebagian besar perusahaan mencoba mengukur kurva
permintaannya. Dengan menggunakan metode berbeda-beda :
-
Analisis statistical
Menciptakan model yang tepat dan menyesuaikan data
tersebut dengan teknik-teknik statistic yang tepat.
-
Eksperimen Harga
Melalui Suatu e-bisnis dengan menggunakan harga yang
lebih tinggi.
-
Survey
Dapat mengeksplorasi berapa banyak unit yang akan
dibeli konsumen dengan berbagai harga berbeda-beda yang di usulkan.
·
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga bergantung pada besarnya dan arah
perubahan harga yang direncanakan tersebut.
3.
Memperkirakan
Biaya
Permintaan
menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk
produknya.
-
Jenis
biaya dan tingkat produksi
Biaya-biaya
perusahaan mempunyai dua bentuk, tetap dan variabel. Biaya tetap (fixed cost
yang juga disebut overhead) adalah biaya-biaya yang tidak akan berbeda karena
pengaruh produksi atau penjualan.
-
Produksi
yang Terakmulasi
Semakin
berpengalaman dalam memproduksi,
metodenya akan membaik, strategi itu juga mengandalkan bahwa pesaingnya
lemah.
-
Akunting biaya
berdasarkan aktivitas
Disini biaya-biaya akan berbeda-beda untuk
masing-masing jaringan dan labanya juga akan berbeda.
-
Penetapan Biaya Sasaran
Biaya berubah sejalan dengan skala produksi dan
pengalaman. Pengurangan marjin laba yang diinginkan dari harga menghasilkan
biaya sasaran yang harus dicapai.
4.
Menganalisa biaya,harga,
dan Tawaran Pesaing
Perusahaan harus memperhitungkan
biaya,harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Jika tawaran harga pesaing
tadi mengandung beberapa ciri-ciri yang tidak ditawarkan perusahaan tersebut,
maka perusahaan kita harus bisa mengambil keuntungan dari itu.
5.
Memilih
Metode penetapan Harga
Dengan adanya 3 C Yaitu :
·
Jadwal
permintaan pelanggan
·
Fungsi
biaya
·
Harga
pesaing
Perusahaan-perusahaan
memilih metode penetapan harga yang menyertakan satu atau lebih diantara ketiga
pertimbangan tersebut.
Enam Metode Penetapan Harga
a) Penetapan
harga mark-up
Metode penetapan harga yang paling sederhana adalah
menambahkan mark-up standar pada biaya produk tersebut.
Penetapan harga mark-up
tetap populer karena :
·
Penjual
dapat menentukan biaya jauh lebih mudah dibandingkan dengan melalui cara memperkirakan
permintaan.
·
Jika
semua perusahaan dalam industri tesebut menggunakan metode penetapan harga ini,
harga-harga akan cenderung serupa.
·
Banyak
orang merasa penetapan ini lebih adil bagi pembeli maupun penjual.
b) Penetapan
harga sasaran pengembalian
Disini perusahaan menentukan harga yang akan
menghasilkan tingkat permintaan atas investasi ( ROI-return on investment)
c) Penetapan
harga persepsi nilai
Disini perusahaan menggunakan unsur-unsur bauran
pemasaran lainnya, seperti iklan dan tenaga penjualan, untuk mengkomunikasikan
dan meningkatkan nilai yang dipersepsikan dalam benak pembeli.
d) Penetapan
harga nilai
Penetapan harga nilai bukan sekedar menetapkan harga
yang lebih rendah, langkah tersebut adalah persoalan merekayasa ulang
kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut untuk menjadi produsen yang berbiaya rendah
tanpa mengorbankan mutu, dan menurunkan harga yang lumayan besar guna menarik
sejumlah besar pelanggan yang sadar nilai.
e) Penetapan
Harga Umum
Dalam penetapan harga umum, perusahaan tersebut
mendasar harganya terutama pada harga pesaing. Perusahaan tersebut mungkin akan
mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah daripada pesaing
utamanya.
f) Penetapan
harga tipe lelang
Penetapan harga tipe lelang mulai makin populer,
khususnya seiring dengan pertumbuhan internet. Perusahaan-perusahaan perlu
menyadari tiga jenis utama lelang yaitu :
·
Lelang Inggris (tawaran
meningkat)
Satu penjual dan banyak pembeli. Penjual memperlihatkan
suatu barang dan para penawar menaikkan harga tawaran hingga mencapai harga
tinggi.
·
Lelang Belanda (tawaran
menurun)
Satu penjual dengan banyak pembeli,atau satu pembeli
dengan banyak penjual. Pembeli mengumumkan sesuatu yang ingin dibelinya dan kemudian
calon-calon penjual bersaing mendapatkannya.
·
Lelang Tawaran tertutup
Calon-calon pemasok hanya dapat mengajukan satu
tawaran dan tidak mengetahui tawaran-tawaran lainnya. Pemasok tidak akan
menawar di bawah biayanya, tetapi juga tidak dapat menawar terlalu tinggi
karena takut kehilangan pekerjaan tersebut.
6.
Memilih Harga Akhir
Dalam memilih harga akhir
ini, perusahaan tersebut harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan,yang
meliputi dampak dari kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan,
penetapan harga yang berbagi laba, dan dampak harga terhadap pihak lain.
·
Kebijakan penetapan harga
perusahaan
Harga harus selaras dengan kebijakan-kebijakan
penetapan harga perusahaan. Pada saat yangg sama, perusahaan tidak menolak
untuk menetapkan penalti penetapan harga dalam keadaan tertentu.
·
Penetapan harga berbagi
laba dan resiko
Pembeli mungkin tidak akan mau menerima usulan
penjual karena persepsi tingkat resiko yang tinggi. Penjual tersebut memiliki
pilihan tawaran untuk menanggung sebagiaan atas semua resiko tersebut apabila
ia tidak memberikan nilai yang dijanjikan sepenuhnya.
·
Dampak harga terhadap
pihak lain / pesaing
Manajemen harus mempertimbangkan reaksi pihak-pihak
lain terhadap harga yang direncanakan. Pemasar perlu mengetahui undang-undang
yang mengatur penetapan harga.
MENYESUAIKAN HARGA
Perusahaan–perusahaan biasanya tidak menetapkan
hanya satu harga , melainkan struktur penetapan harga yang mencerminkan
perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis, tuntutan segmen pasar, waktu
pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, jaminan, kontrak perbaikan
dan faktor-faktor laainnya.
Beberapa
strategi penyesuaian harga
1. Penetapan
harga geografis
Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan
tersebut memutuskan bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk pelanggan
yang berbeda di lokasi dan negara yang berbeda.
2. Diskon
dan potongan harga
Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar
harganya dan memberikan diskon dan potongan untuk pembayaran yang lebih cepat,
pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian di luar musim.
3. Penetapan
harga promosi
Perusahaan-peusahaan dapat menggunakan beberapa
teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian awal :
·
Penetapan harga
pemimpin-rugi (loos-leader pricing)
Hal ini akan berhasil jika pendapatan dari penjualan
selanjutnya dapat menutupi marjin yang lebih rendah dari barang-barang
pemimpin-rugi tersebut.
·
Penetapan harga peristiwa
khusus (special event procing)
Penjual akan menetapkan harga khusus pada
musim-musim tertentu untuk menarik lebih banyak pelanggan.
·
Rabat tunai ( cash rebate
)
Perusahaan-perusahaan mobil dan
perusahaan-perusahaan barang konsumen lainnya menawarkan rabat tunai untuk
mendorong pembelian produk-produk produsen dalam suatukurun waktu yang telah
ditentukan.
·
Pembiayaan bunga rendah
(low interest financing)
Alih-alih menurunkan harganya,perusahaan tersebut
dapat menawarkan pembiayaan bunga rendah kepada pelanggannya.
4. Penetapan
harga diskriminatif
Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga
dasarnya untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, lokasi dan
seterusnya.
Dalam deskriminatif harga tingkat pertama, penjual
tersebut mengenakan harga terpisah untuk masing-masing pelanggan bergantung
pada intensitas permintaanya. Dalam diskriminasi tingkat kedua, penjual
tersebut menggenakan harga yang lebih murah kepada pembeli yang membeli dalam
jumlah yang lebih besar. Dalam diskriminatif ketiga,penjual tersebut mengenakan
harga yang berbeda kelompok pembeli yang berbeda, seperti dalam kasus beriku :
·
Penetapan harga
segmen-pelanggan (customer-segment pricing)
Kelompok pelanggan yang berbeda dikenakan harga yang
berbeda untuk produk atau jasa yang sama.
·
Penetapan harga citra
(image pricing)
Beberapa perusahaan menetapkan harga produk yang
sama dengan dua tingkat yang berbeda berdasarkan perbedaan citra.
·
Penetapan harga saluran
Perusahaan mempunyai harga yang berbeda-beda ditiap
lokasi, tergantung juga sama tempat penyajiannya.
·
Penetapan harga lokasi
Produk yang sama dikenakan harga yang berbeda di
lokasi yang berbeda sekalipun biaya sama untuk menawarkannya di masing-masing
lokasi.
·
Penetapan harga waktu
Harga dibedakan menurut musim, hari, atau hujan.
MEMULAI DAN MENANGGAPI
PERUBAHAN HARGA
Perusahaan-perusahaan
sering menghadapi situasi yang mengharuskan mereka untuk menurunkan atau
menaikkan harga.
1. Memulai
penurunan harga
Beberapa keadaan mungkin menyebabkan perusahaan
menurunkan harga. Salah satunya adalah kapasitas pabrik yang berlebihan.
Perusahaan-perusahaan kadang-kadang memulai penurunan
harga dalam rangka gerakan pasar melalui biaya yang lebih rendah.
Strategi penurunan harga mengandung kemungkinan
jebakan :
·
Jebakan mutu murah
Konsumen akan menggangap bahwa mutu tersebut rendah.
·
Jebakan Pangsa pasar
rapuh
Harga rendah merebut pangsa pasar, tetapi bukan
kesetiaan pasar.
·
Jebakan dompet tipis
\Pesaing dengan harga yang lebih tinggi mungkin akan
menurunkan harganya dan mungkin memiliki daya tahan yang lebih lama karena
memiliki cadangan tunai yang lebih banyak.
2. Memulai
kenaikkan harga
Keberhasilan menaikkan harga dapat meningkatkan laba
yang cukup besar. Keadaan utama yang menyebabkan kenaikkan harga adalah inflasi
biaya.
Reaksi terhadap perubahan
harga
·
Reaksi pelanggan
Pelanggan sering mempertanyakan motivasi di balik
perubahan harga. Suatu penurunan harga dapat ditafsirkan dengan berbagai cara
yang berbeda : barang tersebut digant dengan model baru atau barang tersebut cacat.Kenaikan harga
yang biasanya akan menghambat penjualan.
·
Reaksi pesaing
Pesaing kemungkinan besar akan bereaksi jika jumlah
perusahaan hanya sedikit, dan pembeli memiliki pengetahuan yang sangat lengkap.
Reaksi pesaing dapat merupakan masalah khusus bila mereka memiliki proposal
nilai yang kuat.
backgroundnya :v
BalasHapus