SOAL :
1.
Menjelaskan Tentang
Teori terjadinya Tata Surya
2.
Menjelaskan Tentang
Bumi dan Lapisannya
Jawabnya
:
TEORI
TERJADINYA TATA SURYA
Tata surya merupakan susunan benda langit ( planet,
komet, meteor, asteroid, bintang, dsb) yang mengelilingi matahari. Tata surya
tersebut hanyalah satu dari jutaan bintang yang tergabung dalam kelompok
bintang yang dikenal dengan nama “galaksi”.
Menurut
Sumber Wikipidia Tata Surya adalah kumpulan
benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar
adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah
terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet
Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta
km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus
(2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km).
Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali
Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus.
Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta
km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto
(5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea
(6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Teori-teori
tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokan menjadi 5 Teori,
yaitu sebagai berikut :
1. Teori
Nebula ( Teori Kabut ) ( Kant & Laplace)
Teori Nebula pertama kali
dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel
Kant. Ia mengatakan bahwa dijagat raya mula-mula tredapat
gumpalan kabut atau nebula yang berputar perlahan – lahan. Oleh karena
perputarannya sangat lambat, nebula mulai menyusut sehingga membentuk sebuah
cakram datar ditengah-tengahnya.
Penyusutan
berlanjut dan membentuk matahari dipusat cakram. Penyusutan mengakibatkan
cakram berputan dengan cepat sehingga bagian tepi cakram terlepas membentuka
gelang-gelang bahan , yang kemudian memedat mendaji planet-planet yang
berevolusi dalam orbit hampir melingkar mengitari matahari.
Teori Nebula lainnya
dikemukakan oleh ahli fisika Prancis Pierre
Simon Laplace.
Menurut Laplace, Tata Surya
berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena
perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas
tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda.
Semakin
kecil bola itu, pilinannya semakin cepat sehingga bentuk bola itu menepat pada
kutubnya dan melebar dibagian ekuatornya. Kemudian sebagian massa gas
diekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya membentuk gelang-gelang yang
akhirnya berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan padat itulah yang menjadi
planet dan satelitnya sedangkan bagian inti kabut tetap brebentuk yang berpijar
yang disebut dengan
matahari.
2.
Teori Planetesimal ( Moulton & Chamberlain )
Teori ini dicetuskan oleh
seorang Astronom bernama Forest Ray
Moulton dan seorang geolog bernama Thomas
C. Chamberlin dari Universitas Chicago, yang kemudian namakan teori mereka
ini dengan nama Teori Planetisimal.
Moulton dan Chamberlain,
berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang
disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi.
Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet,
sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
3. Teori
Bintang Kembar ( Lyttleton )
Teori bintang kembar
dikemukakan Astronom Inggris bernama Lyttleton.
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang
satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang
lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi
bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet
yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
Matahari merupakan
bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi
kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak Matahari),
maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi
planet-planet.
4. Teori
Pasang Surut ( Buffon , Jeans & Jeffreys )
Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon
menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat
bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian
diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.
Astronom Jeans
dan Jeffreys, mengemukakan pendapat
bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet
dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik
dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari.
Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar
dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari,
sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
5. Teori
Awan Debu ( Teori Proto Planet )
Teori ini dikemukakan
oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard
P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet
menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya
sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel
debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat
gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di
bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan
yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih
cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian
membeku menjadi planet dan satelit.
Demikian Tugas "Teori
Terbentuknya Tata Surya" ini saya susun, Tugas ini saya ambil dari
Sumber-sumber ( BSE ) Geografi
Memahami Geografi Kelas X karangan Bagja Waluya dan Tjasyono HK, Bayong.2003. Geosains.Bandung :ITB dan Wiladi,
Hasan.2003. Fisika untuk SMU. Bandung:Grafindo. Iptek online.com, Wikipedia situs web pendidikan Indonesia, gudang makalah ipa.com
BUMI
DAN LAPISAN – LAPISANNYA
1. Penjelasan Mengenai Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari
adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer)
yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi
dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar
700 kilometer.
Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,
Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer,
berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu.
Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C
bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama
dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan
luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500
kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis
planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang
12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai
1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi
terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas
lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti
dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu
4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer
membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal
kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut
yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan
bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang
menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi
adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung
Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah
Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut
Kaspia dengan luas 394.299 km2.
2.
Komposisi dan Struktur Bumi
Bumi adalah sebuah planet
kebumian, yang artinya terbuat dari
batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa
seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian,
dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan
tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga
merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
3.
Bentuk Bumi
Bentuk
planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter
dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km,
atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan
sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,
Perancis.
Topografi
lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala
global, variasi ini sangat kecil.
Bumi
memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna
(reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan
toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi
adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana
(10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian Bumi
yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi sebenarnya adalah gunung
Chimborazo di Ekuador.
Proses
alam endogen /tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi.
Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen
berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak.
Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka
Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri
atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb.
Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak
rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
4.
Komposisi Kimia Bumi
Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg.
Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%),
magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari
berbagai unsur-unsur langka.
Karena proses pemisahan massa, bagian
inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel
(5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi
terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi
hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah
kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%.
Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas
dan soda.
Fungsi utama silika adalah sebagai
asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan
beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan
bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen
lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.
Adapun Pengertian Dari
Lapisan-lapisan Bumi adalah sebagai berikut :
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
v Kerak Bumi
adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak
samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km
sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak
samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua
yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Temperatur kerak meningkat seiring
kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 oC.
Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena
konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng
tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 oC setiap km, namun
gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk
kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al)
(8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K)
(2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak Bumi purba sangat tipis, dan
mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih
aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan asteroid, yang
dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya tata surya. Usia tertua
dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua memiliki lapisan
yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah
berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di Narryer Gneiss Terrane di
Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Pembentukan kerak benua dihubungkan
dengan periode orogeny intensif. Periode ini berhubungan dengan
pembentukan super benua seperti Rodinia, Pangaea, dan Gondwana.
v Mantel Bumi
Lapisan mantel bumi
sebenarnya tidak hanya terdiri dari satu lapis saja, lapisan yang paling luar
disebut mantel atas. Lapisan Yang paling luar di mantel atas itu letaknya
bersamaan dengan lapisan paling bawah dari kerak bumi yang akan membentuk lapisan
litosfer.
v Inti Bumi
Bumi diperkirakan
tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370
kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat
cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal
2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan
akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Sedangkan menurut sifat mekanik
(sifat dari material)-nya, Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai
berikut:
1.
Lapisan
Litosfir
Litosfer adalah kulit terluar dari planet
berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti
padat.
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling
luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya
terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya
lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan
rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan
daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan
lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh
astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih
lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan
astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap
padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis
karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik yang
mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan
terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun
1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu.
konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali
gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang
dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer).
Ide ini lalu
dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh
ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep
mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer)
tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km,
sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan
dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama
dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma
dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan
penyusun litosfer,
Batuan Beku
(Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang
membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan
kerak Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku.
batuan beku dibagi menjadi tiga macam.
- Batuan Beku
Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku
dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih
berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit,
diotit, dan gabbro.
- Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di
lorong antara dapur magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara
lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih
cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran
kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
- Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari
dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan gunung
berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit,
obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan
Sedimen merupakan
batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami pelapukan.
Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian
terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang
menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan
Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas.
1.
Batuan
Sedimen Klastik
2.
Batuan
Sedimen Kimiawi
3.
Batuan
Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen
terdiri atas,
1.
Batuan
Sedimen Aeris atau Aeolis
2.
Batuan
Sedimen Glasial
3.
Batuan
Sedimen Aquatis
4.
Batuan
Sedimen Marine
Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan
Malihan terbentuk
karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan
terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen
.
.
Struktur
Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan
hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang
penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih
(K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit,
Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe),
Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2),
dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian,
yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit Bumi yang
tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2
dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara
lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan
batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit
Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2
dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan
sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Batuan pembentuk kulit Bumi selalu mengalami siklus atau daur,
yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen,
batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
2.
Lapisan
Astenosfer
Astenosfer
merupakan lapisan cair yang meliputi mantel bawah dan inti luar bumi. Lapisan
ini “lemah” dengan temperatur yang sangat tinggi. Di lapisan ini terjadi arus
konveksi yang menggerakkan lempeng-lempeng permukaan bumi.
3.
Lapisan
Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga,
di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke
lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan
pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu
yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan
ini.
Mesosfer terletak di antara 50 km dan
80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K
(18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer
terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.
Demikian Tugas "Bumi dan
lapisannya"
ini saya susun, Tugas ini saya ambil dari Sumber-sumber ( BSE ) Geografi Memahami Geografi Kelas
X karangan Bagja Waluya dan Tjasyono HK,
Bayong.2003. Geosains.Bandung :ITB dan Wiladi,
Hasan.2003. Fisika untuk SMU. Bandung:Grafindo. Iptek online.com, Wikipedia situs web pendidikan Indonesia, gudang makalah ipa.com